Internet of Things
Apa itu Internet
of Things?
Internet
of Things atau dikenal dengan singkatan IoT yaitu sebuah istilah yang belakang
ini mulai ramai ditemui dan dibicarakan namun masih banyak yang belum mengerti
(termasuk saya) apa arti dari istilah
ini. Yang saya tahu, hingga saat ini belum ada definisi standar atau yang tepat
mengenai Internet of Things. Namun yang saya tahu, secara singkat Internet of
Things bisa dibilang adalah dimana benda-benda nyata dan virtual disekitar kita
dapat berkomunikasi atau terkoneksi antara satu sama lain melalui sebuah
jaringan seperti Internet. Atau suatu perangkat keras biasanya tertanam dalam
berbagai macam benda nyata sehingga benda tersebut dapat tersambung dengan
internet. Sebagai contohnya dapat berupa : mesin produksi, mobil, peralatan
elektronik, peralatan yang dapat dikenakan manusia (wearables), dan termasuk
benda nyata apa saja yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global
menggunakan sensor yang tertanam.
Seperti
yang sudah saya baca dari beberapa website, ide awal Internet of Things ini
pertama kali diunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 disalah satu
presentasinya dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Kini
banyak juga perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja
Intel, Microsft, Oracle dan masih banyak lainnya. Banyak yang memprediksi bahwa
Internet of Things adalah “the next big
thing” di dunia teknologi informasi, hal ini dikarenakan Internet of Things
menawarkan banyak potensi yang bisa digali.
Berdasarkan
prediksi perusahaan IT terkenal Cisco, pada tahun 2020, akan ada 50 milyar
alat-alat yang terhubung dengan Internet, termasuk 400 juta alat-alat tersebut
adalah perangkat dalam kategori wearables. Maka bersiaplah kita menyaksikan dan
merasakan “new user experience” menggunakan perangkat berteknologi IoT dalam
kehidupan kita.
Contoh-contoh
benda atau Alat-alat dari Internet of Things
Beberapa
contoh konkrit dari “wearable” yang mulai dipasarkan di dunia adalah : Google
Glass, Google Nest, Nike Fit, dan Samsung Smart Watch. Tidak hanya wearables,
Samsung juga mulai merambah dan mengembangkan teknologi IoT di bidang consumer
appliances seperti : Smart Air Conditioner, Smart TV, Smart Refrigerator. Kompetitor
terdekat Samsung, yakni Apple pun memiliki upaya di bidang IoT dengan proyek
Homekit, yang merupakan protokol pengontrol rumah pintar melalui sistem operasi
iOS. Beberapa produk Apple tersebut antara lain : iHome, Incipio, GridConnect,
dan iDevices.
Contoh
sederhana implementasi dari Internet of Things misalnya kulkas yang dapat
memberitahu kepada pemiliknya via SMS atau email
tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok
lagi. Selain itu ada Barcode (Kode
Batang) yang dapat dibaca oleh scanner dan digunakan untuk otomatisasi
pemeriksaan barang di swalayan. Cara kerjanya juga mudah, barcodenya dekatkan
pada scanner maka scanner akan mengidentifikasi informasi tersebut. Ada pula
beberapa keuntungan yaitu proses input data lebih cepat, tepat, lebih akurat
mencari data, dll. Lalu ada pula, QR
Code (quick response code) yang merupakan kode batang dua dimensi yang
dikembangkan oleh denso wave, untuk menyampaikan data dengan cepat dan mendapat
respon yang cepat pula. QR code dapat menyimpan data secra vertikal maupun
horizontal. QR code banyak digunakan untuk menyimpan alamat dan URL, No. Telpon,
teks, sms, surat harian, iklan, kartu nama atau media yang lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan IoT
-
Kelebihan IoT
Untuk kelebihan IoT banyak sekali, segala apapun yang mau
kita lakukan akan menjadi lebih mudah, cepat dan efisien. Kita juga dapat
mengetahui dan mendeteksi pengguna dimana saja. Contohnya : warga negara
Singapore sendiri menggunakan ktp ataupun kartu pelajar sebagai alat
membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat ketimbang kita menggunakan uang
tunai. Jika kita menggunakan uang tunai, kita masih harus mengantri untuk
membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal uang besar, kita
harus menunggu untuk mendapatkan uang kembalian kita.
-
Kekurangan IoT
Di balik kelebihan yang sangat banyak IoT juga memiliki
kelemahan, karena terlalu mudahnya digunakan sehingga memungkinkan banyak yang
akan bermunculan hacker, yang dapat menyalahgunakan pengguna IoT. Oleh sebab
itu, keamanan dan privasi dari IoT itu sendiri harus lebih ditingkatkan lagi. Tantangan
terbesar dalam mengkonfirmasi IoT ialah menyusun jaringan komunikasinya
sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan
sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab
kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.
Source :
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete